RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) akan segera menggarap pekerjaan jasa penyewaan kapal dan pengelolaan Ship to Ship (STS) dalam mendistribusikan penyaluran bahan bakar nabati (fatty acid methyl ester/FAME). Pekerjaan ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah dalam penggunaan BBM ramah lingkungan.
Pekerjaan tersebut merupakan bagian dari perjanjian dengan 22 perusahaan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) yang ditandatangani, Rabu (22/5). Secara simbolis, perjanjian tersebut ditandangani oleh Direktur Pemasaran PTK, Andy Arvianto, dengan perwakilan APROBI, yakni Ernest Gunawan selaku Sekretaris Jenderal APROBI dan sekaligus Kuasa Direksi PT Musim Mas, serta Rowan Arifin selaku Direktur Utama PT Energi Unggul Persada.
Menurut Direktur Utama PTK, I Ketut Laba, kerja sama ini adalah bagian dari komitmen PTK untuk mendukung inisiatif Pemerintah dalam transisi energi. Hal ini juga merupakan langkah PTK dalam mendukung implementasi program B35, yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan penggunaan bahan bakar nabati dan mengurangi kebutuhan bahan bakar fosil, terutama di wilayah Kalimantan Timur.
“B35 merupakan campuran bahan bakar diesel dengan 35 persen biodiesel yang dihasilkan dari minyak kelapa sawit,” jelas I Ketut Laba.
BACA JUGA:
Kapal Pertamina Trans Kontinental Mulai Beroperasi di Perairan Internasional
Dalam kesempatan itu, Ernest Gunawan menyampaikan optimismenya terhadap kemitraan ini.
“Kerjasama dengan PTK menunjukkan sinergi positif antara produsen biofuel dan sektor logistik. Ini akan memperkuat rantai pasok biodiesel nasional dan memastikan distribusi yang efisien. Kami percaya bahwa langkah ini akan mendukung target pemerintah dalam mencapai bauran energi yang lebih hijau,” kata Ernest.
Kerjasama ini juga mencakup peningkatan kapasitas infrastruktur dan fasilitas penyimpanan biodiesel di pelabuhan-pelabuhan utama. Hal ini penting untuk memastikan bahwa biodiesel B35 dapat disalurkan dengan cepat dan tepat waktu, mendukung kelancaran operasional transportasi laut yang merupakan tulang punggung distribusi barang di Indonesia. (RA)
Foto: Dok Ist