RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – DPR menilai swasembada energi bukan lagi pilihan, tapi sudah keharusan karena melihat situasi geopolitik global yang dinamis belakangan ini.
“Konflik di Timur Tengah dan Ukraina-Rusia berkepanjangan bisa berakibat fluktuasi harga minyak dunia yang sulit terkendali,” kata Anggota DPR, Meitri Citra Wardani, dalam keterangannya yang dilansir, Selasa (22/10/2024).
Sehingga, ia mengungkap setiap negara produsen minyak mulai mengamankan persediaannya masing-masing dan berlomba-lomba mengembangkan inovasi untuk kepentingan nasionalnya.
Seperti Arab Saudi, saat ini tengah berupaya mengurangi ketergantungannya pada minyak bumi melalui kebijakan diversifikasi ekonomi. Negara tersebut lewat Visi 2030, berambisi meningkatkan kontribusi sektor non-minyak. Salah satunya melalui pariwisata. Arab Saudi menargetkan akan mengurangi pendapatan dari sektor minyak bumi sekitar 75 persen pada 2030.
Karenanya, pemerintahan Prabowo perlu dipertimbangkan kembali ketergantungan terhadap impor energi atas risiko terganggunya rantai pasokan, fluktuasi harga energi global hingga risiko intervensi asing terhadap kebijakan dalam negeri yang bahayanya selalu menghantui sepanjang Indonesia belum mencapai kemandirian energi.
“Presiden Prabowo Subianto harus segera menyusun peta jalan transisi energi yang komprehensif dan realistis, didukung dengan komitmen politik yang kuat dari semua pemangku kepentingan,” jelas Meitri.
Apalagi, ia menegaskan potensi energi terbarukan cukup banyak. Di sisi lain, cadangan energi fosil kita semakin menipis dan diprediksi habis dalam 13 tahun ke depan, maka akselerasi menuju transisi energi terbarukan menjadi langkah yang tidak bisa ditunda-tunda.
Meski realisasi bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sampai dengan semester I/2024 baru mencapai 13,93%, pihaknya optimistis dengan adanya political will yang kuat dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, Indonesia bisa mencapai target yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional sebesar 23 persen pada 2025.
Menurutnya, banyaknya potensi sumber daya energi terbarukan di Indonesia yang berasal dari tenaga surya, angin, panas bumi, air hingga biomassa perlu didorong agar bisa dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan energi domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Jadi, ia menegaskan swasembada energi bukan semata mengamankan pasokan energi domestik, tapi juga sebagai modal kekuatan bagi Indonesia agar dapat memainkan peran lebih dominan pada percaturan politik global. (RA)
Foto: ist