RESOURCESASIA.ID, JAKARTA – Menyambut peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei, MIND ID bersama seluruh Anggota Holding konsisten memperkuat komitmen dalam mendukung program pemerintah Bangkit Untuk Indonesia Emas.
Pada tahun ini, tema peringatan Harkitnas ke-116 adalah Bangkit Untuk Indonesia Emas. BUMN Holding Industri Pertambangan menjadikan Harkitnas sebagai momentum tepat untuk terus proaktif membangkitkan kinerja industri tambang Indonesia dari sisi penciptaan nilai tambah.
Sekretaris MIND ID Heri Yusuf mengatakan, Grup MIND ID memiliki tekad kuat untuk terus bergerak bersama paling dasar ekonomi Indonesia, yakni sektor pertambangan.
MIND ID bersama seluruh Anggota Holding secara sinergis mengeksplorasi, mengolah, dan memproduksi berbagai komoditas tambang, serta terus memperkuat sektor hilir dalam memaksimalkan potensi nilai tambah.
Semua ikhtiar perusahaan juga dijalankan dengan prinsip-prinsip good mining practice, dengan berpegang teguh pada keberlanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan.
BACA JUGA:
Ramaikan HUT Dekranas, UMK Binaan Grup MIND ID Proaktif Dukung Pelestarian Budaya
“Kami menekankan pentingnya memberikan nilai tambah yang lebih tinggi pada sektor pertambangan sehingga dapat memberikan multiplier effect yang lebih besar lagi bagi seluruh sektor ekonomi di Indonesia,” katanya.
Heri memaparkan MIND ID bersama seluruh Anggota Holding terus merampungkan proyek-proyek strategis yang akan mendorong peningkatan nilai tambah komoditas tambang.
MIND ID adalah melalui anggota perusahaannya, PT Freeport Indonesia (PTFI). Melalui PT Smelting, PTFI membangun smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Smelter ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2024. Smelter tersebut akan mulai produksi pada Agustus 2024 dan mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024.
Melalui Anggota Holding, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Grup MIND ID menggarap Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Pembangunan smelter feronikel tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor hilirisasi mineral kritis, dan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Di samping itu, ANTAM bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga tengah menyelesaikan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dalam mengintegrasikan industri aluminium.
SGAR di Mempawah merupakan tonggak penting mendukung integrasi industri aluminium dari hulu hingga hilir. Saat ini progres pembangunan SGAR Mempawah sudah mencapai 85% per Maret 2024.
Smelter ini akan memperkuat rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari PT Antam Tbk dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara.
“Dengan seluruh proyek strategis tersebut, kami berharap dapat mendukung pemerintah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita, sekaligus mempererat persaudaraan untuk memberikan kontribusi bagi terwujudnya Indonesia Emas,” pungkas Heri. (Rama Julian)
Foto: Dok MIND ID